PENGAWASAN KUALITAS
A. Pendahuluan
1. Pengertian Kualitas
Pengertisn manajemen kualitas ini banyak sekali, yang kadang berbeda satu dengan yang lainnya karena kegunaan masing-masing yang juga berbeda. Di antaranya mendefinisikan pengertian kualitas sebagai daya tahan, misalnya warna kimia, daya tahan mobil atau motor dan lain-lain.
Menurut Sofyan Assauri, istilah kualitas diartikan sebagai faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang tersebut dimaksud atau dibutuhkan. Dengan demikian pengawasan kualitas adalah suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kepuasan konsumen, penggunaan biaya serendah mungkin dan selesai tepat pada waktunya.
2. Pengawasan Kualitas
Pengawasan kualitas yang baik akan membantu dalam kelancaran proses produksi, sehingga aktivitas produksi akan dapat mencapai sasarannya. Dengan adanya pengawasan kualitas kemungkinan dapat mengurangi biaya-biaya yang diperlukan yaitu dengan cara memperkecil jumlah kerusakan dan pemborosan yang terjadi dalam produksi dan dapat dihindari.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa setiap aktivitas pengawasan kualitas merupakan usaha tercapainya tujuan dalam pengawasan produksi. Jadi pengawasan kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan produksi dan tidak adanya pengawasan terhadap kualitas akan mengakibatkan perusahaan berjalan tidak efisien yang pada akhirnya proses produksi tidak akan berjalan lancar. Dalam melaksanakan kegiatan proses produksi biasanya terdapat beberapa pilihan dalam hal peralatan proses produksi yang akan dipakai, mulai dari penentuan tempat operasi, perencanaan gedung yang sesuai, sampai kepada penentuan dan pilihan mesin-mesin serta fasilitas produksi lainnya. Sehingga rancangan produksi barang yang akan diproses tidak terlepas dari standar kualitas produk perusahaan, yang akan memudahkan untuk melakukan pengawasan produk akhir. Memang perlu disadari bahwa tidak ada produk yang sempurna dan mempunyai spesifik produk yang sama dengan apa yang ditentukan dalam standar. Tetapi dengan adanya batasan-batasan pengawasan dan batasan toleransi tertentu dapat diambil keputusan apakah produk tersebut layak untuk dipasarkan.
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil oleh keputusan dalam perencanaan penentuan standar kualitas adalah:
1. Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing,
2. Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk,
3. Kualitas harus sesuai dengan harga jual,
4. Perlu tim yang berkecimpung dalam bidang-bidang:
a) penjualan yang mewakili konsumen
b) teknik yang mengatur desain dan kualitas
c)pembelian yang menentukan kualitas bahan
d) produk yang menentukan biaya produksi berbagai kualitas alternatif,
5. Setelah ditentukan dan disesuaikan keinginan konsumen dengan kendala teknologi, maka bahan baku produksinya harus tersedia dan terpelihara kualitasnya. Hal ini dilaksanakan oleh staf pengamat produksi. Pemeriksaan hanya mengecek keefektifan pekerja bagian produksi dalam menghasilkan barang sesuai dengan standar kualitas.
Untuk mencapai standar kualitas perlu dilakukan suatu pengawasan, karena kualitas produk dapat mempengaruhi luasnya pasar perusahaan. Meskipun dari setiap produk tidak memiliki keseragaman kualitas, tetapi pada dasarnya produk itu mempunyai batasan yang telah ditetapkan. Dengan adanya batasan kualitas dapat mengurangi pemborosan dan penurunan terhadap biaya produksi, dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Selain itu juga dapat menekan jumlah kerusakan produk. Jangan sampai produk yang dihasilkan mempunyai perbedaan kualitas antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, sehingga perbedaan kualitas produk akan dapat teratasi.
Pengawasan kualitas menentukan komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk masa mendatang jangan sampai rusak. Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen dalam memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. Dalam menjalankan pengawasan tersebut sering dipergunakan metode statistik yang disebut Statistical Quality Control(pengawasan penetapan mutu).
3. Pengertian Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas statistik menurut Dorothea (2003) adalah salah satu teknik dalam Total Quality Management (TQM) yang digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manufaktur maupun jasa melalui penggunaan statistik. Penerapan metode statistik dalam perbaikan kualitas produk tidak dapat berhasil tanpa dukungan manajemen, keterlibatan karyawan, dan kerja tim. Semuanya itu hanya dapat berjalan dalam sistem manajemen. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian yang digunakan unutk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik (statistical quality control). Pengendalian kualitas statistik menyediakan alat-alat offline untuk mendukung analisis dan alat pembuat keputusan yang membantu menentukan apakah proses dalam keadaan stabil dan dapat diprediksi setiap tahapannya, hari demi hari, dan dari pemasok ke pemasok.
Pengendalian kualitas statistik secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian proses statistik (statistical process control) dan penerimaan sampel produk atau yang sering dikenal dengan acceptance sampling.
B. Isi
Berdasarkan pendahuluan di atas, saya akan menjelaskan suatu pengawasan kualitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan kendaraan umum yaitu PT. Astra International. Tbk
Awalnya tidak ada yang menyangka bahwa “ASTRA” akan menjadi perusahaan besar yang mempunyai jaringan usaha yang luas seperti saat ini. Berawal dari usaha perdagangan umum dan ekspor hasil pertanian. Komoditi yang di ekspor Astra pada lima tahun pertama dititik beratkan pada rempah-rempahan, kopra, lada, minyak akar wangi, dan minyak kenanga. Sedangkan dibidang perdagangan umum menyalurkan beras, barang P&D seperti limun dan makanan kaleng, juga berdagang bahan bangunan, peralatan listrik dan kantor.
Dan baru pada tahun 1965 mulai mengalihkan usaha impor alat-alat berat dan barang-barang teknik untuk ikut menunjang kebutuhan pembangunan nasional. Dimulai dengan pemasok peralatan untuk proyek pembangunan waduk Jati Luhur dan dilanjutkan dengan mengimpor alat-alat berat dan generator tenaga listrik untuk PLN dan pada tahun 1968 mengimpor ratusan truk Chevrolet untuk kebutuhan Pemerintah, dan mengubah status perusahaan dari “ Export, Import & Merchandise” menjadi “Exporter, Importer & Authorized Distributor”.
Makin luasnya usaha tersebut dikarenakan ASTRA makin memperoleh kepercayaan dari para investor luar negeri untuk memasarkan produk-produknya di Indonesia antara lain: Toyota, Honda, Xerox, Komatsu, Daihatsu, Caltex. Dan sampai dekade 90-an bertambah lagi dibidang otomotif seperti: BMW, Peugeot, Isuzu dan Nissan. Kepercayaan dunia perbankan juga menumbuhkan bisnis ASTRA dibidang jasa Keuangan, Pertaniaan, Perkayuan, Industri ringan, Infrastruktur, Pendidikan, Yayasan dan Asuransi.
Divisi-divisi yang memasarkan produk Astra satu per satu memisahkan diri dan berkembang menjadi perusahaan yang juga mempunyai cabang di daerah. Dengan makin luasnya jaringan usaha Astra makin besar pula peranannya dalam pembangunan Indonesia, dan mempekerjakan lebih dari 30.000 orang tenaga kerja.
Secara keseluruhan sampai saat ini PT. ASTRA International terdiri dari enam Divisi antara lain: Divisi Kendaraan, Divisi Heavy Equipment, Divisi Property, Divisi Resources, Divisi Finance dan Divisi System.
C. Kesimpulan
Sesuai perkembangan usaha yang dilakukan oleh perusahan tersebut kita dapat menarik kesimpulan dengan “Pengawasan Kualitas” yang sangat selektif usaha yang dilakukan akan maju pesat sebagai modal untuk mempercayai konsumen bahwa hasil dari perusahaan tersebut memang tidak bohong.
Dengan Pengawasan Kualitas kita dapat melihat suatu perusahaan yang lebih mengutamakan kualitas sebagai modal untuk konsumen membandingkan suatu produk yang diminati
Sumber
http://file2shared.wordpress.com/2009/07/02/kualitas-dan-pengawasannya/
Book Manual TRAINING CENTRE ASTRA INTERNASIONAL – Sejarah Astra
1. Pengertian Kualitas
Pengertisn manajemen kualitas ini banyak sekali, yang kadang berbeda satu dengan yang lainnya karena kegunaan masing-masing yang juga berbeda. Di antaranya mendefinisikan pengertian kualitas sebagai daya tahan, misalnya warna kimia, daya tahan mobil atau motor dan lain-lain.
Menurut Sofyan Assauri, istilah kualitas diartikan sebagai faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang tersebut dimaksud atau dibutuhkan. Dengan demikian pengawasan kualitas adalah suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kepuasan konsumen, penggunaan biaya serendah mungkin dan selesai tepat pada waktunya.
2. Pengawasan Kualitas
Pengawasan kualitas yang baik akan membantu dalam kelancaran proses produksi, sehingga aktivitas produksi akan dapat mencapai sasarannya. Dengan adanya pengawasan kualitas kemungkinan dapat mengurangi biaya-biaya yang diperlukan yaitu dengan cara memperkecil jumlah kerusakan dan pemborosan yang terjadi dalam produksi dan dapat dihindari.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa setiap aktivitas pengawasan kualitas merupakan usaha tercapainya tujuan dalam pengawasan produksi. Jadi pengawasan kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan pengawasan produksi dan tidak adanya pengawasan terhadap kualitas akan mengakibatkan perusahaan berjalan tidak efisien yang pada akhirnya proses produksi tidak akan berjalan lancar. Dalam melaksanakan kegiatan proses produksi biasanya terdapat beberapa pilihan dalam hal peralatan proses produksi yang akan dipakai, mulai dari penentuan tempat operasi, perencanaan gedung yang sesuai, sampai kepada penentuan dan pilihan mesin-mesin serta fasilitas produksi lainnya. Sehingga rancangan produksi barang yang akan diproses tidak terlepas dari standar kualitas produk perusahaan, yang akan memudahkan untuk melakukan pengawasan produk akhir. Memang perlu disadari bahwa tidak ada produk yang sempurna dan mempunyai spesifik produk yang sama dengan apa yang ditentukan dalam standar. Tetapi dengan adanya batasan-batasan pengawasan dan batasan toleransi tertentu dapat diambil keputusan apakah produk tersebut layak untuk dipasarkan.
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil oleh keputusan dalam perencanaan penentuan standar kualitas adalah:
1. Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing,
2. Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk,
3. Kualitas harus sesuai dengan harga jual,
4. Perlu tim yang berkecimpung dalam bidang-bidang:
a) penjualan yang mewakili konsumen
b) teknik yang mengatur desain dan kualitas
c)pembelian yang menentukan kualitas bahan
d) produk yang menentukan biaya produksi berbagai kualitas alternatif,
5. Setelah ditentukan dan disesuaikan keinginan konsumen dengan kendala teknologi, maka bahan baku produksinya harus tersedia dan terpelihara kualitasnya. Hal ini dilaksanakan oleh staf pengamat produksi. Pemeriksaan hanya mengecek keefektifan pekerja bagian produksi dalam menghasilkan barang sesuai dengan standar kualitas.
Untuk mencapai standar kualitas perlu dilakukan suatu pengawasan, karena kualitas produk dapat mempengaruhi luasnya pasar perusahaan. Meskipun dari setiap produk tidak memiliki keseragaman kualitas, tetapi pada dasarnya produk itu mempunyai batasan yang telah ditetapkan. Dengan adanya batasan kualitas dapat mengurangi pemborosan dan penurunan terhadap biaya produksi, dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Selain itu juga dapat menekan jumlah kerusakan produk. Jangan sampai produk yang dihasilkan mempunyai perbedaan kualitas antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, sehingga perbedaan kualitas produk akan dapat teratasi.
Pengawasan kualitas menentukan komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk masa mendatang jangan sampai rusak. Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen dalam memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. Dalam menjalankan pengawasan tersebut sering dipergunakan metode statistik yang disebut Statistical Quality Control(pengawasan penetapan mutu).
3. Pengertian Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas statistik menurut Dorothea (2003) adalah salah satu teknik dalam Total Quality Management (TQM) yang digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manufaktur maupun jasa melalui penggunaan statistik. Penerapan metode statistik dalam perbaikan kualitas produk tidak dapat berhasil tanpa dukungan manajemen, keterlibatan karyawan, dan kerja tim. Semuanya itu hanya dapat berjalan dalam sistem manajemen. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian yang digunakan unutk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik (statistical quality control). Pengendalian kualitas statistik menyediakan alat-alat offline untuk mendukung analisis dan alat pembuat keputusan yang membantu menentukan apakah proses dalam keadaan stabil dan dapat diprediksi setiap tahapannya, hari demi hari, dan dari pemasok ke pemasok.
Pengendalian kualitas statistik secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian proses statistik (statistical process control) dan penerimaan sampel produk atau yang sering dikenal dengan acceptance sampling.
B. Isi
Berdasarkan pendahuluan di atas, saya akan menjelaskan suatu pengawasan kualitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan kendaraan umum yaitu PT. Astra International. Tbk
Awalnya tidak ada yang menyangka bahwa “ASTRA” akan menjadi perusahaan besar yang mempunyai jaringan usaha yang luas seperti saat ini. Berawal dari usaha perdagangan umum dan ekspor hasil pertanian. Komoditi yang di ekspor Astra pada lima tahun pertama dititik beratkan pada rempah-rempahan, kopra, lada, minyak akar wangi, dan minyak kenanga. Sedangkan dibidang perdagangan umum menyalurkan beras, barang P&D seperti limun dan makanan kaleng, juga berdagang bahan bangunan, peralatan listrik dan kantor.
Dan baru pada tahun 1965 mulai mengalihkan usaha impor alat-alat berat dan barang-barang teknik untuk ikut menunjang kebutuhan pembangunan nasional. Dimulai dengan pemasok peralatan untuk proyek pembangunan waduk Jati Luhur dan dilanjutkan dengan mengimpor alat-alat berat dan generator tenaga listrik untuk PLN dan pada tahun 1968 mengimpor ratusan truk Chevrolet untuk kebutuhan Pemerintah, dan mengubah status perusahaan dari “ Export, Import & Merchandise” menjadi “Exporter, Importer & Authorized Distributor”.
Makin luasnya usaha tersebut dikarenakan ASTRA makin memperoleh kepercayaan dari para investor luar negeri untuk memasarkan produk-produknya di Indonesia antara lain: Toyota, Honda, Xerox, Komatsu, Daihatsu, Caltex. Dan sampai dekade 90-an bertambah lagi dibidang otomotif seperti: BMW, Peugeot, Isuzu dan Nissan. Kepercayaan dunia perbankan juga menumbuhkan bisnis ASTRA dibidang jasa Keuangan, Pertaniaan, Perkayuan, Industri ringan, Infrastruktur, Pendidikan, Yayasan dan Asuransi.
Divisi-divisi yang memasarkan produk Astra satu per satu memisahkan diri dan berkembang menjadi perusahaan yang juga mempunyai cabang di daerah. Dengan makin luasnya jaringan usaha Astra makin besar pula peranannya dalam pembangunan Indonesia, dan mempekerjakan lebih dari 30.000 orang tenaga kerja.
Secara keseluruhan sampai saat ini PT. ASTRA International terdiri dari enam Divisi antara lain: Divisi Kendaraan, Divisi Heavy Equipment, Divisi Property, Divisi Resources, Divisi Finance dan Divisi System.
C. Kesimpulan
Sesuai perkembangan usaha yang dilakukan oleh perusahan tersebut kita dapat menarik kesimpulan dengan “Pengawasan Kualitas” yang sangat selektif usaha yang dilakukan akan maju pesat sebagai modal untuk mempercayai konsumen bahwa hasil dari perusahaan tersebut memang tidak bohong.
Dengan Pengawasan Kualitas kita dapat melihat suatu perusahaan yang lebih mengutamakan kualitas sebagai modal untuk konsumen membandingkan suatu produk yang diminati
Sumber
http://file2shared.wordpress.com/2009/07/02/kualitas-dan-pengawasannya/
Book Manual TRAINING CENTRE ASTRA INTERNASIONAL – Sejarah Astra